Seiring perkembangan teknologi dan pemerintah yang ‘melek’
teknologi, mudah-mudahan semakin banyak startup-startup besar di Indonesia,
seperti kaskus, tokopedia, bukalapak, gojek, dll.
Perusahaan berbasis digital ini tentunya butuh banyak programmer. Anda bisa
menjadi bagian dari mereka, tentunya dengan skill yang mumpuni.
Programer Frelance
Lulusan IT juga bisa berprofesi
sebagai programmer freelance. Inilah kerjaan paling fleksibel. Kita bisa
kerja dari mana saja selama terhubung ke Internet. Biasanya programmer
freelance menjadikan rumah sebagai kantor.
Menurut saya programmer freelance ini bisa dianggap sedang
membuat perusahaan start-up. Walaupun yang bekerja hanya kita sendiri, bidang profesi programmer freelance sangat beragam. Misalnya
anda bisa membuka jasa pembuatan website, pembuatan aplikasi, hingga membuka
layanan konsultasi untuk mahasiswa yang bingung mengerjakan skripsi.
Peluang terbesar dari programmer freelance adalah membuat
aplikasi dan di jual di marketplace luar negeri. Sebagai contoh, anda bisa
kunjungi situs themeforest.net.
Ini adalah situs marketplace untuk template atau theme website.
Jika anda mampu (dan bisa) membuat theme wordpress, bisa
coba dijual disini. Satu theme dihargai $30-$50 (sekitar 350rb – 600rb). Untuk
theme yang bagus bisa terjual hingga 1000 – 2000. Tinggal kalikan saja berapa
keuntungan yang di dapat. Itu baru satu theme, anda bisa membuat theme atau
template lain.
Aplikasi pun juga bisa dijual, seperti plugin wordpress,
script PHP, dll. Contoh marketplacenya bisa ke codecanyon.net. Walaupun
bukan berkaitan langsung dengan jurusan IT, banyak juga lulusan jurusan IT yang
fokus ke design. Inipun bisa dijual ke graphicriver.net.
Dibalik kenyamanan kerja di rumah dan bisa bangun tidur
suka-suka. Tantangan terbesar programmer freelance adalah pendapatan yang tidak
pasti. Mirip seperti dagang, kadang kita bisa dapat banyak orderan, kadang gak ada sama sekali.
Namun dengan skill yang mumpuni dan insting bisnis yang pas,
siapa sangka kedepannya anda akan membuat the next Apple atau Google dari
Indonesia, he he he,,,,
Teknisi Jaringan (Network Engineer) dan Database
Administrator
Selain belajar software, di kampus IT juga diajarkan
jaringan (networking) dan database. Keahlian di bidang ini juga sangat
dibutuhkan, terutama di industri telekomunikasi seperti telkom, indosat, xl,
biznet, dll.
Tapi
untuk bisa dikatakan ahli di bidang ini kita mesti ambil lagi sertifikasi pihak
ketiga seperti CCNA (Cisco Certified Network Associate) atau
Oracle Database Administrator.
Teknisi Komputer
Anggapan masyarakat umum bahwa lulusan jurusan IT itu bisa
memperbaiki komputer. Padahal kenyataannya tidak ada mata kuliah yang secara
khusus mengajarkan cara merakit komputer, memperbaiki laptop, menghapus virus,
maupun instalasi program.
Biasanya keahlian ini dipelajari secara otodidak. Apakah
memang hobi bongkar pasang komputer atau nyari tutorialnya di internet. Ini
bukan skill yang diajarkan saat masuk ke jurusan ilmu komputer maupun
teknik informatika.
Keahlian ini cukup dibutuhkan. Jika anda kerja di perusahaan
non-IT (seperti PNS atau di bank), kerjaan sebagai teknisi komputer sering
menjadi tanggung jawab anda. Ini juga bisa jadi peluang kerja untuk membuka
jasa perbaikan komputer atau laptop. Selain itu juga bisa sekalian membuka toko
komputer.
Pengajar IT (Instruktur/Guru/Dosen)
Tidak dapat dipungkiri kedepannya pendidikan IT sangat
penting. Saya termasuk yang orang yang ketinggalan IT, dulu pemerintah menghapus mata
pelajaran IT dari kurikulum (hanya dijadikan sebagai kegiatan extra kurikuler).
Padahal di negara lain malah berlomba-lomba agar anak-anak melek IT: Pelajaran “Coding” Sudah Masuk Kurikulum SD di Australia.
Sekarang pemerintah mulai “sadar” akan pentingnya
pendidikan IT walaupun agak terlambat, tapi anda bisa mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik di
bidang IT. Beberapa universitas juga sudah punya jurusan pendidikan IT dengan
gelar S.pd. Menjadi instruktur atau membuka kursus komputer juga bisa jadi
peluang kerja untuk tamatan IT.
Jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil)
Sepertinya inilah kerjaan “impian” bagi sebagian dari kita.
Kerja sebagai PNS memiliki banyak keuntungan, seperti anti dipecat, kecuali
anda berbuat kriminal, kerja relatif santai terutama jika dibandingkan dengan
karyawan bank / perusahaan swasta yang tiap hari punya target, karir yang sudah
ada jalurnya, hingga jaminan hari tua (pensiun).
Lulusan IT juga bisa masuk menjadi PNS, tentu saja selama
ada lowongan untuk bidang tersebut (yang biasanya cukup banyak).
Dari beberapa pengalaman teman-teman, kerjaannya gak jauh-jauh dari operator komputer, teknisi komputer, memperbaiki komputer rusak, hapus virus, instalasi
program, dll. jarang yang menjadi programer murni.
Biasanya aplikasi atau website pemerintah dibuat oleh pihak
ketiga (melalui proses tender). Pemerintah disini hanya sebagai konsumen, bukan
membuat aplikasi sendiri.
Jadi Programmer Tidak Harus Kuliah IT
Yang juga unik dengan dunia IT adalah: untuk bisa jadi
programmer, anda tidak harus kuliah formal. Menurut saya, programming adalah
skill yang bisa dipelajari secara otodidak oleh siapa saja. Perangkat untuk
belajar programming sangat mudah di dapat, cukup dengan modal laptop/komputer +
buku tutorial seputar programming.
Jika anda mau meluangkan waktu untuk mempelajari dunia programing maka skill web programming yang anda miliki hampir sama dengan skill temen2 yang kuliah di IT.
Salah satu penyebabnya karena web programming hanyalah salah
satu ilmu yang dipelajari di jurusan teknik informatika. Yang kuliah di IT
tidak hanya belajar web programming saja, mereka harus belajar matematika,
fisika, desktop programming, database, jaringan, dll. Jadi umumnya juga hanya
sekilas paham web programming.
Bagi anda yang serius pengen menjadi programmer
professional, masuk ke Jurusan Teknik Informatika atau Ilmu
Komputer merupakan pilihan yang paling pas. Dengan “passion” dan minat
yang tinggi, saya yakin anda akan berhasil.
Industri digital di Indonesia memang belum sebesar di luar
negeri (amerika atau eropa), tapi justru inilah kesempatan anda. Saat ini hampir setiap
sisi bisnis harus go-online agar tidak ketinggalan. Suka tidak suka, saat ini
situs-situs e-commerce sudah mulai “memakan” pasar toko konvensional.
Jadi, tertarik menjadi bagian dari kejayaan era digital di
Indonesia?